Halaman

Jumat, 05 Juli 2013

BR. 6

Jaring laba-laba telah di buat
Bukan menjerat mangsa tetapi mangsanya yang menjeratkan diri sendiri
Entah obsesi atau kekurangan nafkah dari suami
Atau sekedar eksistensi diri
Yang jelas untuk menambah kas devisa rumah tangga
Katanya....

Tiada hari libur
Tiada hari Minggu
Apa lagi long week end
Semua berjalan berputar pada poros jaring laba-laba

Bila sudah hafal jalan di jaring laba-laba ini
Apa lagi hafal jalan tikusnya
InsyaAlloh kesuksesan akan mengikuti
Begitu pun pengikut di twitter
Itu sebabnya banyak pengusaha yang menjadi motivator
Merasa diri telah sukses meniti karier dari proses awal sampai puncak
Katanya...
Banyak yang menuliskan kesuksesan ke dalam buku

Aku hanya mengikuti saja
Bekerja menjadi petani hanya meninggalkan daki (kotoran yang menempel di badan)
Bekerja menjadi pedagang hanya meninggalkan hutang

Dari kecil sungguh aku membenci hutang
Sudah sedikit membesar pemikirannya
Hutang budi cukuplah hanya itu piutangnya

Kemudian jaring laba-laba ini
Membuat sangat mudah untuk mendapatkan hutang ini
Bahkan melebihi dari apa yang ku bayangkan jumlahnya

Ya Alloh...
Semoga kesuksesan menjadi wirausaha ini beserta kami
Amin...


28052013

Rabu, 03 April 2013

El


Batu Hajar Aswad, menurut cerita adalah batu dari Surga yang dahulu berwarna sangat putih, namun kini menjadi hitam. Sebagian mengatakan itu adalah akibat dari dosa-dosa manusia, ada sebagian cerita lagi itu akibat dari terjadinya kebakaran dari Ka’bah, karena kelalaian penjaganya. Dan kelalaian adalah suatu dosa.
            Cerita-cerita zaman dahulu tentang gaib begitu mempesona dimana manusia sangat dengan hal yang gaib, mudah bertemu dengan malaikat dan Tuhan. Namun pada zaman sekarang pintu gaib kemudahan itu terasa tertutup, mungkin juga akibat dosa-dosa manusia itu sendiri dan tidak bisa di tolerir lagi atas dosanya.
Cemburu pada kisah-kisah zaman dahulu dimana pintu gerbang kerajaan gaib begitu dekat dengan manusia, sehingga dengan kearifan yang tinggi manusia bisa masuk dan keluar, begitu juga mereka berbincang di dalam nya. Manusia yang lain hanya menunggu hasil dari perbincangan itu.

11 Maret 2013 

sabar temannya pasrah


Ketika kesabaran dan sifat kepasrahan harus menjadi senjata untuk hidup.

Bukan ego, yang mengatas namakan diri dari segi apa pun, membumi dengan segala kerendahan alam yang diam merenung dan menerima semua perlakuan tetapi ia tidak diam. Tidak diam mereka bukan berontak, tetapi memendam do’a untuk memohon kesadaran yang waras dari siapa saja yang mengganggu keseimbangan bumi dengan serakah.

Bukan penampakan diri yang utama, diamlah melata seperti cacing.
Cacing ada pula yang menjadi Wali/Sunan. Tenanglah.

Tenggelamkan diri pada siapa pun, tiada yang patut kita banggakan pada diri kita sendiri. Karena Khalifah adalah pelayan/pembantu yang bertugas menjaga keseimbangan alam yang dititipkan.

Rasa kecewa, sakit dan merasa tidak di hargai adalah salah satu rasa yang menunjukkan bahwa diri adalah lebih dari pada siapa pun, karena merasa mampu atau lebih unggul dari yang lain.

Hidup itu paradoks

_12Januari2013.Sabtu_

Jumat, 15 Februari 2013

Apakah Benar


Apakah benar kita membenci setan?
Apakah benar kita membenci dosa?

Sedangkan benci adalah sikap sangat tidak suka
Dan barang siapa yang membenci sesuatu
Ia tak ingin memandangnya
Ia tak ingin mendengarnya

Maka,
Seberapa bencikah kita kepada setan?
Seberapa bencikah kita kepada dosa?
Saat dengan memandangnya bisa membawa kita pada dosa
Saat mendengarnya kita terlena pada dosa

[15Februar2013]

Do’a minta rezeki


Meminta
Memohon
Bersujud
Menangis
Berdo’a

Ya Alloh berilah kami rezeki
Ya Alloh berilah kami rezeki
Ya Alloh berilah kami rezeki

Bila itu masih di langit turunkanlah
Bila itu masih di dalam bumi keluarkanlah
Bila itu jauh dekatkanlah
Bila haram sucikanlah

Ya Alloh berilah kami rezeki

            Rezeki pun datang
            Dengan sadar atau pun tidak
            Sungguh rezeki itu akan datang
            Hanya ke insyafan yang merasa

Rezeki itu datang kemudian di habiskan
Kemudian berdo’a lagilah kita
Datang lagi dan habis lagi
Dan berdo’a lagi

Sungguh rezeki yang utama adalah kenikmatan saat kita berdo’a
Meminta
Memohon
Bersujud
Menangis


[15Februari2013]

Pemenggalan Hobi


Hobi minat ku telah terkikis terpenggal
Bahkan sebelu aku menikah
Hikmahnya;
Aku harus benar-benar memilih dan memilah
Kegiatan apa yang akan membuat keluarga ku tersenyum
Sungguh aku menahan amarah atas pemenggalan ini
Haruskah aku marah
Haruskah aku memikirkan lagi dengan beribu-ribu kali
Sampai minum obat sakit kepala

Masih belum ku selami dunia baru ku ini

Semua terasa hambar
Ketika tidak berada di tengah keluargaku sendiri
Yang ada bagaimana mencukupi keluarga ku
Berekreasi dengan bekerja

Menunggu hobi yang baru
Yang bisa mencukupi keluargaku
Dan bisa menikmati kegiatanku yang bisa membuat keluargaku tersenyum
Seperti aku sedang berekreasi.
Amin.

[15Februari2013]

Pengikisan diri


Nama diri kan hilang lagi, tetapi tidak seperti dahulu itu yang menghilangkan nama diri untuk nama kelompok, yang ada adalah nama kelompok tiada nama dan diri. Melupakan segala kepentingan pribadi.

Disini penempatan penghilangan nama dirinya lain lagi, nama dan diri akan hilang tetapi dengan seiring waktu nama dan diri akan hidup kembali terbawa oleh anak, darah daging dari kita.

Semoga pembawaan nama dan diri yang akan di bawa oleh anak ku akan menjadi lebih baik dari pada nama dan diri ku sendiri.

Amin.

[Februari 2013]

Rabu, 13 Februari 2013

Dengan keras kami menyebut asma-Mu


Dengan keras kami menyebut asma-Mu
Dengan keras kami mengingatkan syahadat
Dengan keras kami mengajak bershalawat
Dengan keras kami mengajak untuk shalat
Dengan keras kami mengingatkan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar

Apakah kamu tidak mendengar
Ketika kamu tertidur dengan lelap
Karena lelah bekerja, beraktivitas di bumi untuk dunia

Apakah kamu tidak mendengar
Ketika berada di bising mesin dan kehidupan

Apakah kamu tidak mendengar
Ketika sedang bercengkerama dengan keluarga, rekan kerja dan sahabat

Apakah kamu tidak mendengar
Ketika lantunan adzan di kritik bising

Apakah kamu tidak mendengar

Dengan keras kami melantunkan adzan dan asma-Mu
Untuk mengisi setiap sudut ruang dan waktu

Dengan keras kami melantunkan puja-puji untuk-Mu dan Rasul-Mu
Di rumah-Mu yang agung
Untuk menyampaikannya ke tempat-tempat yang sunyi dan sepi
Begitu pun ke tempat yang bising dan gaduh

Kami merindu lantunan adzan yang mengingatkan dan membangunkan kami
Yang berada di tempat sepi
Jangan kau turunkan volume di pengeras suaranya
Biarkan yang mengkritik pengeras mu

Kami yang berselimut kabut dan pepohonan
Selalu menanti untuk mendengar lantunan asma-Mu
Yang memanggil untuk berjumpa kepada-Mu

[110213]

Senin, 11 Februari 2013

Metamorfosis dan Siklus Kehidupan


Ulat memakan daun yang tumbuh dari pohon, untuk mempertahankan diri dan untuk kelangsungan hidup ulat itu sendiri juga kelangsungan kehidupan ulat umumnya. Maka sang Ulat pun makan daun di pepohonan itu sebanyak-banyaknya untuk bekal di dalam kepompong. Dan daun di pepohonan pun habis dimakannya.

Hingga saat Ulat itu bermetamorfosa menjadi kupu-kupu keluar dari kepompong dengan indahnya bak kita yang terbangun di pagi hari dengan segarnya menghirup udara pagi dan menatap matahari terbit.

Kupu-kupu pun terbang mencari madu, hinggap dari bunga satu ke bunga yang lainnya entah di sengaja atau tidak kupu-kupu itu membawa serbuk sari untuk melengkapi sang bunga berbuah sehingga bunga itu pun dapat melanjutkan regenerasi bunga yang lainnya. Kupu-kupu adalah salah satu serangga penyerbuk tanaman.

Bunga-bunga pun berbuah petani dan yang menanam pohon berbuah senang tetangga nya pun ikut senang. Buah yang di hasilkan tidak semua di jadikan konsumsi tetapi sebagian di jadikan untuk pembibitan pohon selanjutnya.

Suatu kemungkinan bila ulat yang dahulu memakan daun dari pohon satu dan menjadi kepompong kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu dari pohon yang satu pula. Maka besar kemungkinan kupu-kupu itu akan menghinggapi bunga yang kuncup dari pohon satu itu.

Sungguh siklus yang unik.
Ulat si hama pemakan daun pepohonan.
Kupu-kupu serangga yang membantu penyerbukan tumbuhan.
Ulat dan kupu-kupu adalah satu tetapi terkesan berbeda.

[Januari13]

Dalam mimpiku,


Aku memasuki rumah –Mu, namun tak aku temui diri ku beribadah (Sholat) untuk-Mu di rumah-Mu. Sungguh mimpi ini selalu mengusik keresahan tumbuh subur ya Alloh.

Maka izinkanlah aku dalam mimpi ku untuk bertemu dengan-Mu, beribadah untuk-Mu di rumah-Mu.

[dituliskan pada 060213]

Ketika kesabaran dan sifat kepasrahan harus menjadi senjata untuk hidup.


Bukan ego, yang mengatas namakan diri dari segi apa pun, membumi dengan segala kerendahan alam yang diam merenung dan menerima semua perlakuan tetapi ia tidak diam. Tidak diam mereka bukan berontak, tetapi memendam do’a untuk memohon kesadaran yang waras dari siapa saja yang mengganggu keseimbangan bumi dengan serakah.

Bukan penampakan diri yang utama, diamlah melata seperti cacing.
Cacing ada pula yang menjadi Wali/Sunan. Tenanglah.

Tenggelamkan diri pada siapa pun, tiada yang patut kita banggakan pada diri kita sendiri. Karena Khalifah adalah pelayan/pembantu yang bertugas menjaga keseimbangan alam yang dititipkan.

Rasa kecewa, sakit dan merasa tidak di hargai adalah salah satu rasa yang menunjukkan bahwa diri adalah lebih dari pada siapa pun, karena merasa mampu atau lebih unggul dari yang lain.

Hidup itu paradoks

_12Januari2013Sabtu_