Halaman

Minggu, 19 Februari 2012

KETIKA KASJID MENJADI LADANG BISNIS

Ketika umat muslim yang menjadi minoritas entah itu di bagian terpencil negara Indonesia atau pun di luar negara Indonesia, mereka berjuang sekuat tenaga, bahkan tidak sedikit yang bertaruh nyawa atas perjuangan mendirikan mesjid untuk beribadah jamaah.

Namun di sisi belantara dunia yang lain, mesjid begitu banyak dan di bangun dengan arsitektur nan indah-indah. Dari sebagian masjid itu ada yang hanya sebagai pelengkap kekayaan saja, ada pula fungsinya seperti villa.

Di daerah minoritas muslim, mereka berjuang dengan tetes darah untuk mendirikan sebuah masjid walau pun itu kecil, di sisi belantara bumi yang lain di antara mayoritas muslim yang sudah ada berdiri masjid dengan indahnya, mereka juga berjuang untuk mencari keuntungan materi dari itu.

Masjid sebagai rumah untuk ladang amal dan ibadah kini telah di kotori oleh manusia yang merasa makhluk paling mulia, dijadikannya mesjid itu sebagai ladang berbisnis demi keuntungan materi.

Kamis, 16 Februari 2012

Rabu, 15 Februari 2012

apa Definisi Miskin Menurut Pemerintah dan Rakyatnya?

Statistik angka dari masyarakat miskin di negeri ini tidak akurat, kadang turun kadang naik tapi perputaran ekonomi terasa sangat cepat adalah ketika hari raya Idul Fitri. Negara ini jumlah angka kemiskinan akan berbanding sama dengan taraf pendidikan dan Sumber Daya Manusia yang lemah atau kurang.

Saya percaya rakyat Indonesia itu tidak miskin, sumber daya alam yang melimpah, kerukunan antar warga, gotong royong. Teringat pesan Presiden pertama Republik ini “saya tidak butuh orang pintar, tetapi saya butuh orang yang rajin”.

Suatu saat, saya pernah bertanya pada murid kelas 8, masih tentang motivasi untuk melanjutkan sekolahnya. Sebagian siswa mengatakan ingin melanjutkan dan sebagian lagi ingin melanjutkan tetapi tidak bisa melanjutkan, dengan alasan tidak ada biaya.

Namun, ketika saya tanya apakah siswa yang beralasan tidak mempunyai biaya itu punya motor atau sawah atau kebun, ada yang menjawab punya. Lantas kenapa bila biaya kredit motor yang minimal Rp. 500.000 per bulan bisa didapat tapi untuk mencicil biaya pendidikan tidak bisa.

Miris yang kedua kali, pengalaman ini saya dapat dari beberapa tahun yang lalu. Ketika saya KKN dan bertanya ke salah satu penduduk di tempat saya KKN, dia mengaku sebagai keluarga miskin, pekerjaannya hanya bertani. Tetapi bila aku perhatikan rumahnya sudah permanen.

Pada malam harinya di tempat aku dan teman KKN berkumpul sambil minum kopi, ada bapak RT setempat, kemudian aku tanyakanlah perihal pertemuan ku dengan si Bapak-bapak, penduduknya.

“Pak, si bapak yang rumahnya sebelah sana” Aku menunjuk pada salah satu arah
“Apa pekerjaan dia?”

Pak RT menjawab
“Oh, si Bapak itu. Pekerjaan dia bertani”
“Sawahnya punya sendiri pak?”
“Ya, sawah yang dia tanami itu punya sendiri, pribadi.”

Sedikit kaget mendengar jawaban dari bapak RT baruasan.

Selasa, 14 Februari 2012

Sekolah atau Berpenghasilan

Ketika aku bertanya pada kepada murid kelas 9 MTs, pertanyaannya seputar melanjutkan atau tidaknya sekolah ke jenjang SMA atau Aliyah. Akhirnya dia pun menjawab;

“tidak tahu Om bingung, sepertinya saya kerja. Saudara saya kerjanya ikut sama orang penghasilannya Rp. 5.000.000 per bulan, sekarang dia punya Sapi, pak.”

“dia, lulusan SD, SMP atau Mts?”. Aku bertanya lagi.

“dia lulusan Mts”.

Saudara dari murid kelas 9 itu tidak meneruskan sekolahnya, ia memilih untuk bekerja. Dan berpenghasilan.

Lain lagi cerita, dari teman-temanku ada dari murid yang tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA/Aliyah, mereka bekerja juga, dengan tenang mengatakan;

“Saya bekerja tidak menggunakan ijazah ko, Cuma pake KTP. Jadi sampai sekarang saya belum tahu berguna atau tidaknya ijazah itu”.

Sungguh miris, dan lebih miris lagi ijazahnya belum ia ambil di sekolahnya, karena ada tunggakan administrasi.

Jumat, 03 Februari 2012

setengah Menyerah

      Aku melangkah setengah menyerah
Aku tidak ingin bahagia ketika di atas puncak gunung
Aku juga tak ingin merasa menderita ketika mendaki kehidupan
Aku ingin menghilangkan rasa lahiriah

Aku melangkah setengah menyerah
Aku malu atas diri ku sendiri
 Bila pun aku ceritakan
Orang akan mengatakan
“ganti topik pembicaraan”

Aku melangkah setengah menyerah, Tuhan

[020212]

29

Besok 29 maka yang tersisa 31, bila melihat dari usia Nabi Muhammad SAW.


[010212]

lelah Lagi

Aku lelah lagi pada kenyataan, 
padahal hanya sesaat waktu aku menjalaninya

Aku menyerah pada kehidupan

Apakah di alam mimpi tiada kebosanan untuk hidup di dalamnya? 

[310112]

panggung Komedi

Kehidupan sungguh lucu, sebuah panggung komedi yang tiada henti.

[290112]

Kekerasan

Setiap pemimpin pasti akan melakukan kekerasan,
entah dengan apapun caranya itu.

[23012012]

Kliping

Ketika kamu melihat seseorang tengah berdiam diri mengerjakan sesuatu, yang terlihat ia terdiam
dengan mulut terkatup. Tetapi, penglihatan dan pendengaran manusia terbatas. 
Mereka yang terdiam sambil bekerja, sebenarnya mereka tengah berpetualang di dalam dirinya sendiri, mereka
berbicara dengan diri sendiri. Bercengkerama dengan dirinya sendiri, seperti teman lama baru bertemu. 
Itulah yang aku rindukan pada kesendirian. 

[23012012]

kembali pada Puisi tak Terselesaikan

Aku menjelma seperti seorang pelayan, yang siap melayani siapa saja
Untuk memenuhi pelayananku, terkadang aku harus menyimpan apa yang menjadi keinginanku, 
namun parahnya...Aku bisa menikmati diri ku seperti itu..!!

Aku seperti kembali menjadi kumpulan puisi yang tak terselesaikan 

[08012012]

masih Pendakian

Mungkinkah pendakian ku tak kan terhenti

[06012012]