Halaman

Rabu, 15 Februari 2012

apa Definisi Miskin Menurut Pemerintah dan Rakyatnya?

Statistik angka dari masyarakat miskin di negeri ini tidak akurat, kadang turun kadang naik tapi perputaran ekonomi terasa sangat cepat adalah ketika hari raya Idul Fitri. Negara ini jumlah angka kemiskinan akan berbanding sama dengan taraf pendidikan dan Sumber Daya Manusia yang lemah atau kurang.

Saya percaya rakyat Indonesia itu tidak miskin, sumber daya alam yang melimpah, kerukunan antar warga, gotong royong. Teringat pesan Presiden pertama Republik ini “saya tidak butuh orang pintar, tetapi saya butuh orang yang rajin”.

Suatu saat, saya pernah bertanya pada murid kelas 8, masih tentang motivasi untuk melanjutkan sekolahnya. Sebagian siswa mengatakan ingin melanjutkan dan sebagian lagi ingin melanjutkan tetapi tidak bisa melanjutkan, dengan alasan tidak ada biaya.

Namun, ketika saya tanya apakah siswa yang beralasan tidak mempunyai biaya itu punya motor atau sawah atau kebun, ada yang menjawab punya. Lantas kenapa bila biaya kredit motor yang minimal Rp. 500.000 per bulan bisa didapat tapi untuk mencicil biaya pendidikan tidak bisa.

Miris yang kedua kali, pengalaman ini saya dapat dari beberapa tahun yang lalu. Ketika saya KKN dan bertanya ke salah satu penduduk di tempat saya KKN, dia mengaku sebagai keluarga miskin, pekerjaannya hanya bertani. Tetapi bila aku perhatikan rumahnya sudah permanen.

Pada malam harinya di tempat aku dan teman KKN berkumpul sambil minum kopi, ada bapak RT setempat, kemudian aku tanyakanlah perihal pertemuan ku dengan si Bapak-bapak, penduduknya.

“Pak, si bapak yang rumahnya sebelah sana” Aku menunjuk pada salah satu arah
“Apa pekerjaan dia?”

Pak RT menjawab
“Oh, si Bapak itu. Pekerjaan dia bertani”
“Sawahnya punya sendiri pak?”
“Ya, sawah yang dia tanami itu punya sendiri, pribadi.”

Sedikit kaget mendengar jawaban dari bapak RT baruasan.