Ulat memakan daun yang tumbuh dari pohon, untuk
mempertahankan diri dan untuk kelangsungan hidup ulat itu sendiri juga
kelangsungan kehidupan ulat umumnya. Maka sang Ulat pun makan daun di pepohonan
itu sebanyak-banyaknya untuk bekal di dalam kepompong. Dan daun di pepohonan
pun habis dimakannya.
Hingga saat Ulat itu bermetamorfosa menjadi kupu-kupu
keluar dari kepompong dengan indahnya bak kita yang terbangun di pagi hari
dengan segarnya menghirup udara pagi dan menatap matahari terbit.
Kupu-kupu pun terbang mencari madu, hinggap dari bunga
satu ke bunga yang lainnya entah di sengaja atau tidak kupu-kupu itu membawa
serbuk sari untuk melengkapi sang bunga berbuah sehingga bunga itu pun dapat
melanjutkan regenerasi bunga yang lainnya. Kupu-kupu adalah salah satu serangga
penyerbuk tanaman.
Bunga-bunga pun berbuah petani dan yang menanam pohon
berbuah senang tetangga nya pun ikut senang. Buah yang di hasilkan tidak semua
di jadikan konsumsi tetapi sebagian di jadikan untuk pembibitan pohon
selanjutnya.
Suatu kemungkinan bila ulat yang dahulu memakan daun dari
pohon satu dan menjadi kepompong kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu dari pohon
yang satu pula. Maka besar kemungkinan kupu-kupu itu akan menghinggapi bunga
yang kuncup dari pohon satu itu.
Sungguh siklus yang unik.
Ulat si hama pemakan daun pepohonan.
Kupu-kupu serangga yang membantu penyerbukan tumbuhan.
Ulat dan kupu-kupu adalah satu tetapi terkesan berbeda.
[Januari13]