Halaman

Rabu, 11 Januari 2012

rembulan Buram


Malam ini rembulan buram
Dia mengintip dibalik jendela kamarku yang tidak bertirai
Rembulan buram itu menyilaukan mata

Pegunungan yang terlihat di kamarku
Ia begitu cantik
Ia angkat selimut kabut pagi
Perlahan lahan
Matahari dini menjadikan pegunungan berseri bersama mutiara embun pagi

Ada serangga yang memasuki kamarku
Ia kebingungan
Serangga itu menabrak-nabrak jendela kaca
Ia pikir itu jalan keluar kamar ku
Kemudian, selang waktu tak ku perhatikan
Serangga itu pun pergi
Dan aku tidak tahu ia keluar melalui jalan mana

Siang ini matahari di tutupi awan
Langit berwarna abu-abu
Tidak panas juga tidak dingin
Hanya mata yang berkabut

30 November 2004

Cerita


Aku mau cerita tentang nasib kado untuk teman mu
Adakah akan dibiarkan begitu saja
Atau akan di bungkus kertas yang berwarna warni

Apakah kamu peduli
Apakah aku peduli
Aku mau cerita tentang puisi-puisiku yang baru

Adakah kamu tersentuh
Adakah aku tersentuh

Aku mau cerita tentang dua buah nama untuk anak-anak kita nanti

Adakah kamu berkhayal
Apakah aku berkhayal

Aku mau cerita tentang buku-buku yang sudah aku baca

Apakah kamu terbaca
Apakah aku terbaca

Aku mau mendengar ceritamu tentang kita

Adakah kamu mau
Apakah aku mau

Cerita ini terlalu lama aku pendam
Mungkin sudah mengkristal bersama bayangmu

Ceritakan tentang cairnya kristal-kristal di kutub utara

Adakah kamu hanya cerita
Apakah aku hanya cerita

29 November 2004

Untuk Nica 2


Hujan adalah rahmat kehidupan
Menumbuhkan tunas-tunas
Menggapai bintang

Puncak gunung tidak akan mampu mendinginkan suasana
Karena, kehangatan sahabat sangatlah erat memeluk jiwa

Adakah keindahan buatan manusia melebihi keindahan hutan berkabut
Adakah kesadaran bertetangga melebihi kesadaran tetangga antar tenda

Atas nama alam rimba dan pegunungan yang berkabut
Aku
Kamu
Dan semua ciptaan-Nya
Adalah saudara

28 Desember 2004